Ingin Bermain Bersama Kalian

MASA LALU ! Siapa sih yang nggak punya cerita masa lalu, entah itu menyenangkan atau pula yang meyedihkan, pasti semua orang mempunyai masa lalu. Di sini saya ingin sedikit mengulas kembali masa lalu saya, tepatnya ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, masih unyu, lugu, polos, nakal, nggak tau apa-apa, yang ada di pikiran hanya bermain saja, tapi itulah masa kanak-kanan yang sesungguhnya, masa paling indah, tapi kadang di masa itu pula kami sering juga merasakan kebosanan. Dan inilah sejumput kisah masa kecil saya dulu.

Saya memang dilahirkan di kota tempat saya hidup sekarang, tapi itu hanya mampir lahir saja karena saya lahir di salah satu rumah bersalin yang ada di Kota Pati dulu(sekarang sudah nggak ada Rumah Bersalinnya), namun sejatinya setelah lahir sampai umur berkisar 12-13 tahun saya di besarkan di sebuah desa

yang memang setiap tahunnya dulu nggak tentram, sering ada tawuran, tapi saya menikmati menjadi warga dari desa tersebut, karena di desa itulah saya mempunyai teman-teman yang sangat baik pada saya, orang-orang desa pun ramah-ramah, baik semua menurut saya.

Saya masih ingat sekali ketika saya dan teman-teman saya dulu masih bermain di sebuah tanah yang lapang dengan sepeda-sepedaan anak kecil beroda 3 yang ditumpangi orang lebih dari 3 orang dan nanti bergiliran buat dorong. Itu sebuah moment yang tak pernah bisa terlupakan, karena pada saat itu keesokan harinya kami sudah mau masuk di sebuah sekolah dasar yang dekat dari rumah-rumah kami. Memang, dulu kami tidak pernah mengeyam bangku Taman Kanak-Kanak, walaupun kakak saya sendiri yang terpaut umur kurang lebih 5 tahun dengan saya masih bisa menyenyam bangku Taman Kanak-Kanak, namun jaraknya 2 km dari desa saya, dan di desa saya sendiri baru ada Taman Kanak-Kanak ketika saya sudah masuk Sekolah Dasar, tapi di Sekolah Dasar itu saya dan teman-teman saya yang sebaya bisa dibilang nunut di kelas 1, jadi saya menikmati kelas satu sekolah dasar 2 tahun(bukan tidak naik, tapi memang disengaja orang tua saya, dan teman-teman sebaya saya juga begitu karena masih mudanya umur)

Saya juga ingat ketika dulu saya dan teman-teman saya selalu bermain sepak bola di lapangan desa depan Sekolah Dasar kami ketika sore menjelang, saya selalu bersemangat ketika sepak bola, tapi terkadang juga jengkel karena sepak bola yang kami mainkan ketika bermain dengan lawan beda tim terkadang menimbulkan permusuhan yang berlarut-larut, walaupun kami masih anak kecil, tapi di desa kami walaupun masih kecil memang sudah pada mengenal apa yang dinamakan tawuran, sehingga tawuran yang biasanya terjadi setiap tahun dulu itu biasanya disebabkan oleh anak-anak kecil yang sudah mengenal tawuran, karena pergaulan di sana memang sangat mempengaruhi perila saya seseorang, mungkin karena itu ketika saya lulus dari Sekolah Dasar dipindahkan ke Pati untuk melanjutkan Sekolah Menengah Pertama sampai saat ini duduk di SMA keas 10(Tahun 2012), sekarang saya sudah mau masuk kuliah ternyata. (memang tulisan ini adalah tulisan 3 tahun yang lalu yang saya post di blog yang lain, dan saya sengaja post kan lagi di sini, karena rasanya kangen)

Memang hari-hari saya tak sesederhana waktu saya masih kecil, bermain bersama, hujan-hujanan bersama, bermain bola, sepeda-sepedaan, hingga saya dan teman saya itu pernah nekad pergi ke pegunungan kapur yang namanya Pegunungan Kendeng untuk melihat mata air yang jernih, dan ketika sampai di sana kami menikmati air itu dengan mandi bersama-sama, sungguh nikmatnya masa-masa itu. Saya merindukan masa-masa seperti itu, kesederhanaan yang terjaga, kesetiakawanan yang erat dari sekumpulan anak polos di desa. Dan yang paling membekas adalah ketika saya dan teman-teman saya pada saat itu (bulan Ramadhan) bermain-main setelah shalat tarawih, dan tidak sengaja kami menjatuhkan salah satu teman kami namun tak disangka ternyata teman kami yang jatuh itu menangis dan kami semua diadukan ke orang tuanya, sehingga kami juga takut dan akhirnya lari dan dikejar-kejar orang tua teman kami yang istilahnya sekarang 'kami bully', sehingga kami yang dikejar-kejar waktu itu dicari hingga larut malam sekitar jam 12 malam, kami menjadi buronan warga satu dukuh pada saat itu, itu sungguh pegalaman yang nggak ada nilainya.

Semua itu memang sekarang hanya menjadi cerita, hanya menjadi sejarah masa kecil saya, tapi yang namannya pertemuan itu pasti akan meninggalkan kenangan, walapun kenangan itu tidak selalu indah, namun sejatinya kenagan itu merupakan sesuatu hal yang indah.

Saya ingin bermain bersama kalian lagi teman-teman masa kecil saya, yang mungkin kalian sekarang mulai sibuk dengan dunia kalian sendiri...yang pasti saya mengharapkan kita semua bisa berkumpul lagi bertukar pengalaman walaupun mungkin nggak bisa hujan-hujanan bareng lagi, tapi setidaknya berkumpul sudah menjadi hal yang sangat saya nantikan.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan, tapi saya rasa sekian dulu secuil pengalaman kecil saya dan semoga bisa menjadi hiburan, pelajaran dan seberkas cerita...Terimakasih.

__________

ARSIP

MEMBILANG