Tenten, Tele-Recorder Bapak

Tapedeck

Jika ada benda milik bapak saya yang secara resmi diberikan kepada saya, ya tele recorder bermerek Tens ini. Jika pemberian barang milik orang tua yang diberikan dengan tujuan untuk amanat meneruskan merawat benda tersebut bisa disebut warisan, maka benda ini adalah warisan pertama yang secara tidak langsung saya terima dari orang tua.

Benda yang biasa digunakan untuk memutar kaset pita dan atau untuk merekam audio dengan tempat penyimpanan kaset pita ini kemungkinan dibeli bapak saya di tahun 1988 sebagaimana tanda angka yang ada dan sengaja ditempel di badan tele recorder tersebut, anak zaman sekarang mungkin tidak begitu tahu alat tempel (yang digunakan untuk menandai tanggal di tape recorder ini) yang biasa digunakan untuk menandai barang kepemilikan, dibuat dengan cetakan huruf dan angka khusus lalu bisa dikreasi sesuka hati, misalnya disusun menjadi nama atau tanggal, atau apapun itu yang penting terdiri dari huruf dan angka, ketika saya kecil masih sering saya temui pembuat alat itu di kampung kecamatan saya.

Alat tape recorder ini saya beri nama Tenten, tidak ada arti khusus, itu saya nukil saja dari nama mereknya Tens, sebagaimana orang-orang jawa zaman dulu sering memberi nama pada benda-benda mati (pusaka) seperti gamelan, keris, pedang dll, saya meniru langkah tersebut untuk memberi legitimasi bahwa saya orang jawa (heheh nggak ding). Saya percaya bahwa di zaman modern ini hal 'klenik' yang dulu sering disematkan pada barang-barang pusaka, sekarang sudah pindah pada barang-barang yang lain, semuanya tergantung kepada kesukaan dan ketertarikan orang terhadap barang tersebut, misalnya ada orang hobi sepeda, mungkin bisa saja dia lebih tahu detail sepedanya daripada istrinya, atau orang yang mengoleksi motor bisa jadi lebih eman kalau motornya lecet ketimbang anaknya jatuh, dan berbagai misal lainnya yang lebih memuja benda mati ketimbang orang-orang di sekitar. Contoh-contoh pemujaan secara tersirat kepada benda mati tersebut menurut saya adalah klenik di zaman modern ini.

Saya yang juga mengoleksi beberapa benda jaman dulu sadar dengan hal tersebut. Tentu saya mengumpulkan, merawat, dan menikmati apa yang saya koleksi dengan kesadaran penuh bahwa bagaimanapun ini benda mati, walaupun benda ini spesial (karena umurnya, sejarahnya, cerita dibaliknya) tetap saya niatkan dalam merawat hanya untuk menjaganya agar tetap bisa dinikmati di masa mendatang oleh anak cucu yang mungkin tidak pernah melihat dan merasakannya di masa yang nantinya akan semakin modern dan tentunnya jika itu adalah barang yang diturunkan secara langsung dari orang tua atau kakek-nenek, saya menjaganya dengan sepenuh hati dengan niat menjalankan amanat.

Sampai saat ini Tenten masih sering saya gunakan untuk memutar kaset-kaset pita yang saya miliki, dengan membayangkan bagaimana barang ini bisa bertahan puluhan tahun dan membayangkan pula suasana memutar Tenten di waktu pertama tele recorder tersebut dibeli, di tahun (mungkin) di mana kampung saya belum dialiri listrik.