Namanya Centini

Centini nongkrong

Saya menemukan badannya sudah lapuk karena zaman, kemudian akhir taun 2020 sampailah di Blunyah Gede, kemudian kusayang-sayang dan kubesarkan hingga akhirnya 2021 bisa diajak menapak permukaan bumi lagi, berselang 6 bulan Centini hanya mengurung diri di Krapyak, sesekali kuajak jalan-jalan keliling Kepanewon Tempel atau Pakem atau kadang ke kota.

Centini ini pertama kali saya temukan umurnya 22 tahun, setahun lagi mengalami fase yang dibilang blink-182 “nobody like you when you are twenty-three”, sayangnya dia tidak suka musik pop-punk, tiap hari cuma mendengarkan Earth, Wind & Fire, katanya praktis satu band bisa mendengarkan banyak genre, satu tahun lagi itu adalah tahun kemarin jadi sekarang umurnya 24 tahun. Dia sebenarnya juga suka baca buku, lebih lebih buku tentang Rara Mendut dan Mas Karebet, kupikir dia ngefans sekali sama dua orang itu. Walaupun tiap dia cerita tentang tokoh itu hanya jdi angin lalu saja di kupingku.

Selain hidup berdampingan dengan sepeda yang punya selera musik ‘so yesterday’ itu, saya juga hidup dengan kucing yang punya selera musik lebih gokil lagi, tapi pan kapan ajalah ceritanya, Centini mau ngajak nonton film dulu, oh iya dia juga suka sekali nonton film! Lupa.

0 Tanggapan:

Posting Komentar

__________

ARSIP

MEMBILANG