Atasan

(1)

Tongkat komando berjejal bernapas
dari cengkeraman ketiak kecut
baru lahir dari tangan terampil
pasar kerajinan

Topi baret baris berbaris
dari kepala penuh apak
baru mentas dari cucian
belum kering semalam

Surat tugas sampai di meja dansa
memperhangus harapan dan doa-doa

Atasan
bersabda
Bawahan
mengembara
pada bayang-bayang harapan

Atasan
sibuk macak
Bawahan
jadi tumpuan bercak-bercak
kesalahpahaman

Atasan
membual
Bawahan
jadi keranjang bekas sundal
yang habis dipakai atasan


(2)
 
Hari ini kantor-kantor berubah rapi
kabar dari kota seberang sampai di depan gerbang
satria piningit menabur harapan
di celah-celah jendela ruang kerja

Pagar-pagar lapuk dihantam godam
diganti pupur baru beli dari Sudirman
umbul-umbul slogan mentas dari gudang
jalanan ditambal dan dialihkan

***

Sebuah Atasan keluar dari pintu mobil bermekanik tangan manusia
melambai pada robot-robot hari kerja

terdengar
isak orang sibuk pakai atasan
sampai lupa
bawahan tertinggal
di masa lampau

Jauh, jauh, jauh
tak terkejar
terlupakan


–Kantor Pertanahan Jakarta Pusat (2022)

0 Tanggapan:

Posting Komentar

__________

ARSIP

MEMBILANG