penduduk Yogyakarta berlarian di muka jalan raya
ibu-ibu, bapak-bapak, nenek-nenek, kakek-kakek, anak-anak
berhamburan ke mana-mana
Tanah mereka dihuni manusia-manusia
luar kota
dingin Merapi dipuja puja
asri Turgo diselami
sepi Bambanglipuro dibakar sekam
ringroad berisi mesin kuda-kuda tak berjalan
mereka lelah tak dapat asupan
Sultan, tak berbuat apa apa
mahligai singgasana tak mungkin terjamah tangan kotor manusia
Sultan, tak berbuat apa-apa
orang Yogyakarta terusir di tanah mereka
Sultan, tak berbuat apa-apa
karena kebijakan ada di gubernur mereka
Sultan, tak berbuat apa-apa
walau Ia juga gubernur meraka
Sultan tak berbuat apa-apa
selain membuat pesta rakyat yang tak mengubah nasib masyarakatnya
Oh, Yogyakarta, tak perlu menunggu 2045
–Gang Kampung Sosrowijayan (2018)
0 Tanggapan:
Posting Komentar