![]() |
Teletubbies |
Beberapa tahun terakhir, terutama pada awal tahun 2015 perkembangan beranda Facebook saya mengalami banyak perubahan, hal tersebut dikarenakan teman-teman saya(sebaya) yang dulu meramaikan beranda berangsur-angsur 'pindahan' dari Facebook.
Lalu ke manakah mereka?
Jelas Facebook dianggap kuno dan terlalu banyak menyisakan kenangan masa ababil yang disebutnya alay sekarang ini. Namun tak bisa dipungkiri bahwa masa itu merupakan kejayaan anak-anak yang sedang menuju remaja dengan mengalami peralihan ke lingkungan digital atau khususnya dunia maya. Tentu teman-teman sebaya saya paham betul dengan ungkapan "ol di mana?" atau "tfl ya" pada masanya dulu. Perkembangan Facebook itu tak jauh dengan Twitter pada masa itu, chatting yang sekarang mudah dilakukan dengan Line dan WhatApps, dulu jamaknya dilakukan di Twitter. Surutnya peminat Facebook diikuti juga dengan Twitter. Dengan perkembangan gadget yang begitu pesat maka muncul lah media sosial seperti Instagram, Path, Snapchat yang lebih mengutamakan tampilan visual dibanding tulisan. Di sana lah tempat 'pindahan' penghuni Facebook yang dulu sempat meramaikan beranda-beranda saya.
Semenjak 'urbanisasi' tersebut lantas beranda saya diisi oleh orang-orang yang kebanyakan lebih tua dari saya, karena untuk menghidupkan beranda lagi tentu saya perlu mengisi teman-teman lama yang telah berurbanisasi, dengan teman-teman baru, dan saya mendapatkan yang masih bertahan kebanyakan orang-orang yang lebih tua dari saya(walaupun masih ada sebaya saya yang masih rajin main ke Facebook, tapi sekarang hanya segelintir). Lalu dari sini lah perubahan isi beranda dimulai, dulu yang isinya hanya tegur sapa anak-anak yang lagi senang-senangnya mengenal media sosial, sekarang yang ada isinya pembahasan serius, mulai dari politik, ekonomi, sosial, dll. Saya tidak bisa membendung itu, walau bagaimanapun dari isi beranda yang baru ini lah saya dapat mengikuti perkembangan yang sedang terjadi, karena sudah lama sekali saya sudah tidak mengikuti perkembangan lewat TV. Namun ada pula hal yang menjengkelkan dari itu semua, yaitu apabila beranda sudah diisi dengan hal-hal yang berisi kebencian, hoax, caci maki di kolom komentar, debat kusir. sok-sokan.
Dari situlah saya merindukan suasana jauh sebelum keberadaan Facebook menyita banyak waktu sehari-hari, masa sebelum mengenal internet, masa ketika anak-anak "pagi berantem sorenya dapat bermain bersama lagi", masa di mana orang-orang tidak "lempar batu sembunyi tangan"(karena di zaman media sosial yang seperti ini, mudah sekali orang 'melempar batu' kepada orang lain lalu 'sembunyi tangan').
Kemudian saya ingat, ini lah salah satu kerjaan di masa sebelum itu semua: Menonton Teletubbies.
0 Tanggapan:
Posting Komentar